A.
Perencanaan
(Planning), Manajemen dan Administrasi
Manajemen
adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama
dengan orang lain. Dan dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti
daripada administrasi, karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama
daripada administrasi. Dengan perkataan lain dikatakan bahwa administrasi dan
manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat
dibedakan.
Administrasi
berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare
= melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan.
Perencanaan
dapat didefmisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan Yang telah ditentukan.
Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa
perencanaan merupakan fungsi administrasi dan manajemen yang pertama. Alasannya
ialah bahwa tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasar untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Perencanaan
menjadi fungsi pertama karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan
pelaksanaan selanjutnya.
B. Konsep Dasar Perencanaan
1.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu priode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Beberapa ahli memberikan pengertian perencanaan. Menurut Bintoro
Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Siagian memberikan pengertian perencanaan sebagai
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal-hal
yang akan dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Sedangkan Handoko berpendapat
perencanaan meliputi :
1. pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi
2. penentuan strategi, kebijakan,
proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan atas
sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki
serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan
secara sistimatis dan berkesinambungan.
Proses ialah hubungan tiga kegiatan yang berurutan, yaitu menilai situasi
dan kondisi saat ini, merumuskan dan menciptakan situasi dan kondisi yang
diinginkan (yang akan datang), dan menentukan apa saja yang diperlukan untuk
mencapai keadaan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang disebut
perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk
mencapai tujuan. Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1). Sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya.
2). Adanya proses
3). Hasil
yang ingin dicapai
4).
Menyangkut masa depan dalam waktu tertentu.
2.
Tahap-tahap Perencanaan
Aspek terpenting dalam perencanaan termasuk perencanaan pendidikan adalah
pembuatan keputusan. (decision making). Keputusan-keputusan harus dibuat
pada setiap bagian proses perencanaan, dimana setiap kegiatan perencanaan harus
melalui
a. Menentukan tujuan
Dengan
adanya tujuan yang jelas dan terarah dari suatu lembaga atau
organisasi, maka sumber daya yang akan dipergunakan menjadi efektif
dan efisien.
b. Merumuskan keadaan sekarang
Oleh karena
tujuan dan perencanaan menyangkut waktu mendatang, para pengambil keputusan
harus memahami lebih dahulu posisi lembaga atau organisasi pada saat ini. Untuk
itu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dipakai sebagai dasar
proyeksi ke depan.
c. Mengidentifikasi kemudahan dan
hambatan
Pada tahap
ini perlu diidentifikasi semua kekuatan dan semua kelemahan yang ada di lembaga
atau organisasi, ini sebagai ukuran atas kemampuan lembaga atau organisasi dalam
mencapai tujuan. Sebagai kemudahan dan hambatan yang berasal dari dalam sendiri
maupun dari luar lembaga, hal ini dilaukan agar pada suatu saat bila ada
hambatan akan mudah di atasi.
d. Mengembangkan serangkaian
kegiatan
Pada tahap
ini merupakan tahap terakhir dalam perencanaan, karena itu langkah yang perlu
dilakukan adalah;
- Menyusun berbagai alternatif tindakan yang bisa diambil untuk mencpai tujuan.
- Alternatif tersebut dinilai dan dibandingkan
- Setelah itu dipilih salah satu alternatif yang terbaik.
3. Tujuan
Perencanaan
Tujuannnya adalah memberikan pengertian dasar untuk arah dari seluruh
kegiatan lembaga atau organisasi. Tujuan terdiri dari:
a. Maksud (purpose)
Maksud
(purpose) disini
artinya apa yang menjadi maksud/peranan. Apa yang utama diharapkan di dalam
suatu organisasi.
b. Misi (mission)
Untuk
kata misi disini artinya suatu arah umum yang merupakan cirikhas suatu
organisasi dimana tujuan suatu lembaga dalam hal ini pendidikan yang
memproduksi sdm. Misalnya fkip unib misinya adalah mewujudkan lembaga
pendidikan dan keguruan yang unggul dan mampu menghasilkan pendidik dan
pengelola satuan pendidikan yang kompeten, berkepribadian dan profesional
dalam bidangnya.
c. Sasaran (objectives)
Sasaran
artinya target-target yang harus dicapai dalam misi yang dilaksanakan.
d. Strategi
Strategi
adalah program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam ranka melaksanakan
misi. Dengan melakukan strategi akan menentukan suatu arah yang terpadu dari
seluruh sasaran organisasi dan menjadi petunjuk dalam penggunaan sumber-sumber
organisasi yang dipakai untuk mencapai sasaran.
Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah untuk melihat apakah semua program
yang telah disusun dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan lain
pencapaian tujuan-tujuan diwaktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan
keputusan yang lebih baik. Atas dasar ini pula maka tujuan perencanaan adalah :
- Dapat membantu para manajer menyeleksi alternatif-alteratif tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, program dan prosedur.
- Sebagai suatu landasan untuk mengendalikan, atau alat kontrol.
- Memberikan gambaran yang lengkap dan jelas mengenai seluruh pekerjaan.
- Sebagai alat untuk membantu penggunaan alat pengukuran hasil kerja.
- Merupakan pekerjaan membuat hal-hal terjadi sebagaimana dikehendaki.
- Perencanaan pada dasarnya adalah proses pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut tujuan, fakta dan ramalan-ramalan.
- Seluruh kegiatan dalam organisasi dilakukan secara teratur dan bertujuan.
- Dengan perencanaan dapat memperkecil resiko yang dihadapi pada masa yang akan atang.
- Dengan perencanaan membuat semua tindakan menjadi ekonomis karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik pada tujuan.
- Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan persoalan dan timbul bilamana alternatif cara bertindak ditemukan.
4. Bentuk
perencanaan
a. Program, yaitu suatu rencana sekali pakai
yang meliputi sejumlah beasar kegiatan, perenciannya, tahap-tahap dalam
menyelsaikan suatu pekerjaan secara berurutan. Isi dari suatu
program yaitu:
- Langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai sasaran.
- Gambaran unit lembaga atau organisasi yang melaksanakan masing-masing langkah
- Urutan dan waktu dari setiap langkah
b. Standar, ukuran yang ditetapkan sebagai
alat ukur terhadap hasil yang dicapai. Standar ini berupa mutu atau jumlah atau
ke dua-duanya.
c. Anggaran atau budgeting, perencanaan dalam bidang anggaran
yaitu rencana penggunaan sumber-sumber keuangan guna pelaksanaan kegiatan.
d. Metode yaitu cara tertentu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
e. Prosedur, yaitu suatu rangkaian tata kerja
atau tata cara kerjasama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Didalamnya
terdapat instruksi yang diperinci dalam melaksanakan kegiatan secara teratur,
ditentukan urutan-urutan kegiatan yang harus dilalui seseorang manajer puncak
sampai manajer bawah.
f. Jadwal/waktu, yaitu skedul yang menitik beratkan
dalam penggunaan waktu, menetapkan batas waktu dalam menyelesaikan tiap-tiap
langkah tindakan. Dalam perencanaan diproyeksikan mengenai keadaan yang akan
datang agar dapat ditentukan masalah dan kesempatan apa yang akan
dijumpai lembaga.
Faktor waktu
mempunyai pengaruh besar pada setiap perencanaan. Hal ini mencakup tiga hal,
karena:
- Waktu diperlukan untuk pelaksnaan perencanaan efektif.
- Waktu diperlukan untuk melanjutkan langkah perencanaan, dengan waktu akan didapat data dan memperhitungkan semua kemungkinan.
- Jumlah (rentangan) waktu yang tercakup dalam perencanaan harus dipertimbangkan.
C. Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan
Dalam usaha kita mempelajari perencanaan pendidikan,
titik tolak kesepakatan merupakan hal yang amat penting. Dengan demikian kita
tidak akan mempunyai penafsiran yang berbeda-beda tentang makna perencanaan
pendidikan itu.
Dilihat dari terminologinya perencanaan pendidikan
terdiri dari dua kata yaitu: Perencanaan dan Pendidikan. Perencanaan berasal
dari kata rencana, yaitu suatu proyeksi tentang apa yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang valid (sahih) dan bernilai.
Menurut Yusuf
Enoch Perencanaan Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan
seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan
kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan
kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh
suatu Negara. Kaufman (1972)
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses untuk menetapkan “ke mana harus
pergi” dan mengidentifikasikan prasyarat untuk sampai ke “tempat” itu dengan
cara yang paling efektif dan efisien. Perencanaan merupakan spesifikasi dari
tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengertian ini mengandung 6 pokok pikiran sebagai berikut:
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang dinginkan
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu selanjutnya dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehinga dapat dilihat kesejangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan suatu usaha-usaha.
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu beraneka ragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5. Pilihan alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai nilai efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi, dan perlu dilakukan.
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses untuk menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasyarat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta menetapkan cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk manusia agar memiliki kompetensi sosial dan individual secara maksimal. Secara sederhana dikemukakan oleh coombs (1970) sebagai aplikasi analsis rasional dan sistematik dalam proses pengembangan pendidikan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pendidikan baik tujuan yang berhubungan dengan anak didik maupun masyarakat.
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang dinginkan
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu selanjutnya dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehinga dapat dilihat kesejangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan suatu usaha-usaha.
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu beraneka ragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5. Pilihan alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai nilai efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi, dan perlu dilakukan.
Perencanaan pendidikan adalah suatu proses untuk menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasyarat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta menetapkan cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk manusia agar memiliki kompetensi sosial dan individual secara maksimal. Secara sederhana dikemukakan oleh coombs (1970) sebagai aplikasi analsis rasional dan sistematik dalam proses pengembangan pendidikan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pendidikan baik tujuan yang berhubungan dengan anak didik maupun masyarakat.
Pentingnya Perencanaan Pendidikan
Dalam keseluruhan proses pendidikan, perencanaan
pendidikan merupakan langkah utama yang sangat penting. Karena perencanaan
pendidikan dimaksudkan untuk mengarahkan dana dan tenaga yang terbatas,
sehingga dapat menyumbang tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
secara maksimal. Pentingnya perencanaan pendidikan dapat diuraikan sebagai
berikut, perencanaan pendidikan:
1. Merupakan usaha untuk menetapkan atau memformulasikan tujuan yang dipilih. Oleh karena itu perencanaan dapat memberikan arah usaha pendidikan dengan jelas.
2. Memungkinkan kita dapat mengetahui sampai dimana tujuan pendidikan yang ditetapkan telah dicapai.
3. Memudahkan kita untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
4. Memungkinkan kita untuk menghindari pertumbuhan dan perkembangan suatu usaha yang tak terkontrol, misalnya dalam mengembangkan kurikulum, kita mempunyai kecenderungan untuk selalu menambah jumlah dan jenis matakuliah dari yang sudah ada.
1. Merupakan usaha untuk menetapkan atau memformulasikan tujuan yang dipilih. Oleh karena itu perencanaan dapat memberikan arah usaha pendidikan dengan jelas.
2. Memungkinkan kita dapat mengetahui sampai dimana tujuan pendidikan yang ditetapkan telah dicapai.
3. Memudahkan kita untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
4. Memungkinkan kita untuk menghindari pertumbuhan dan perkembangan suatu usaha yang tak terkontrol, misalnya dalam mengembangkan kurikulum, kita mempunyai kecenderungan untuk selalu menambah jumlah dan jenis matakuliah dari yang sudah ada.
D. Analisis Posisi Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan pendidikan pada dasarnya berpusat pada tiga komponen utama,
yaitu:
1. Dengan perencanaan itu ditunjukkan tujuan (visi, misi, dan sasaran)
apakah yang harus dicapai?
2. Bagaimana perencanaan itu dimulai?
3. Bagaimanakah cara mencapai tujuan (visi, misi, dan sasaran) yang harus
dicapai itu?
Pertanyaan pertama, mempersoalkan tujuan yang
merupakan titik usaha yang harus dicapai. Tujuan adalah arah yang mempersatukan
kegiatan pembangunan, tanpa tujuan kegiatan pembangunan pendidikan akan tidak
terarah dan tidak terkendalikan. Tujuan merupakan cita-cita (harapan) atau visi
atau misi atau sasaran dan merupakan hal yang absolut dan tidak dapat ditawar.
Pertanyaan kedua, mempersoalkan titik berangkat
pembangunan sebab pembangunan harus dimulai dari titik berangkat yang pasti
dalam arti tidak dimulai dari nol sama sekali tapi dimulai dari tingkat yang
telah dicapai selama ini. Titik berangkat haruslah ditentukan berdasarkan
evaluasi atau kajian terhadap apa yang telah diperbuat bukan apa yang harus
diperbuat.
Pertanyaan ketiga, merupakan alternatif cara atu
upaya untuk mencapai tujuan dari titik berangkat yang telah ditentukan itu.
Upaya ini dapat saja berbentuk pendekatan, kebijakan atau bahkan strategi yang
kemungkinannya amat banyak tergantung kepada kemampuan untuk memilih mana yang
paling tepat dan efetif untuk mencapai tujuan tersebut.
Pola dasar di atas pada kenyataannya tidak
sederhana karena pendidikan itu sendiri amatlah kompleks. Pengembangan pola
dasar ini hanyalah merupakan modal yang dapat dipergunakan oleh planners
sebagai salah satu pola pikir yang meletakkan perencanaan secara tepat pada
posisi dan fungsi yang diinginkan.
E. Mekanisme Perencanaan Pendidikan
Mekanisme pendidikan adalah cara
kerja atau totalitas alur kerja yang ditempuh dalam pelaksanaan suatu pendidikan
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Mekanisme
pendidikan bisa mencakup suatu proses, metode, teknik,atau sistem bagaimana
untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu. Sehingga di dalam suatu proses
pendidikan bisa diatur dan diajalankan sesuai perencanaan yang telah diatur
oleh manajemen.
Agar tujuan dari perencanaan pendidikan
bisa dicapai dengan hasil yang maksimal dan optimal, maka para perencana
pendidikan diharuskan untuk lebih bisa memahami proses dan mekanisme
perencanaan dalam konteks yang lebih komprehensif. Adapun proses perencanaan
pendidikan yang mengembangkan pendekatan komprehensif , mencakup aspek-aspek:
mendefinisikan permasalahan perencanaan pendidikan, analisis bidang telaahan
permasalahan perencanaan, mengkonsepsikan dan merancang rencana, mengevaluasi
rencana-rencana, menspesifikasikan rencana (Speciying The Plan),
mengimplementasikan rencana (Implementing The Plan), memantau pelaksanaan
rencana dan umpan balik bagi perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar