RESUME BUKU
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER
Karangan : Mardiyah Hayati M, Ag
Penerbit: Al-Mujtahadah Pres
Tahun Terbit: 2012
BAB I
A. HAKIKAT DESAIN
PEMBELAJARAN
Dalam dunia pembelajaran banyak sekali di jumpai
berbagai macam konsep pembelajaran yang di pakai dalam pengembangan
pembelajaran di sekolah. Berbagai defini desain pembelajran banyak didapatkan
dalam berbagai macam teori yang berkembang saat ini. Sebelum kita
membahas lebih jauh tentang desain pembelajaran alangkah baiknya kita perjelas
dulu apa yang dimaksud dengan desain dan pembelajaran itu sendiri.
Berbagai definisi tentang desain saling berbeda antara
satu dengan yang lainnya,misalnya dalam kamus bahasa indonesia, sebutkan bahwa
desain berarti kerangka, persiapan atau rancangan. Menurut Harjanto
mengemukakan bahwa desain iyalah berkaitan dengan enetuan apa yang akan
dilakukan. Menurut Steller mengatakan bahwa desain adalah hubungn antara apa
yang ada sekarang (what is ) dengan bagaimana seharusnya
( what should be ) yang bertalian dengan kebutuhan ,penentuan
tujuan , prioritas, program dan alokasi sumber. Berbeda dengan pendapat Eli
yang dikutip dari Ghafur mengungkapkan bahwa desain adalah suatu proses dan
cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang di harapkan.
Jadi berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan
yang dimaksud dengan desain pembelajaran adalah suatu cara yang memuaskan untuk
membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah
yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan
tersebut mencapai tujuan yang telah di tetapkan itulah makna desain
Suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki
ciriciri sebagai berikut.
1. Belajar
adalah perubahan tingkah laku
2. Perubahan
terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan
3. Perubahan
tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.
Pembelajaran
adalah suatu aktifitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai
kondisi yang diharapkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan
kurikulum. Oleh karena itu lingkungan belajar yang mendukung dapat
menciptakan, agar proses belajar dapat berlansung optimal.
Setelah di
ulas makna desain dan makna pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa perencenaan
atau persiapan untuk melaksanakan pembelajaran yang akan dimanivestasikan
bersama peserta didik dalam rangka pencapaian kompetensi yang di harapkan.
B. FUNGSI DAN PERAN
DESAIN PEMBELAJARAN
Adapun
fungsi desain pembelajaran adalah:
1. Sebagai
acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Menjadikan
guru lebih siap dan percaya diri
3. Meningkatkan
kemampuan guru
Sedangkan
peran desain pembelajaran dalam proses belajar adalah :
1. Agar
belajar dapat bermakna dan efektif
2. Agar
tersedia atau termanfaatkan sumber belajar
3. Agar
dapat di kembangkan kesempatan atau pola belajar
4. Agar
belajar dapat dilakukan siapa saja berkelanjutan.
BAB II
KOMPONEN KOMPONEN DASAR DESAIN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN
Ada beberapa
alasan mengapa tujuan perlu di rumuskan dalam mendisain program pembelajaran :
1. Rumuskan
tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan
suatu proses pembelajaran
2. Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegitan belajar
peserta didik
3. Tujuan
pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain pembelajaran
4. Tujuan
pembelajaran dapat di gunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas- batas dan
kualitas pembelajaran.
Fungsi
tujuan pembelajaran sebagai pedoman bagi desainer untuk menyusun kurikulum yang
efektif, menciptakan pengalaman belajar, memberikan informasi kepada peserta
didik dan sebagai penyalur informasi kepada masyarakat.
Tujuan
pendidikan mempunyai beberapa tingkatan, yakni :
1. Tujuan
nasional
Tujuan
nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir
yang dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan,dengan kata lain setiap
orang yang menjalankan atau menyelesaikan pendidikan di harapkan dapat mencapai
tujuan pendidikan nasional yang sudah di rumuskan oleh negara.
2. Tujuan
institusional
Tujuan
institusional adalah tujuan yang diharapkan dicapai oleh seseorang setelah
menyelasaikan pendidikan pada suatu lembaga atau institusi pendidikan
3. Tujuan
kurikuler
Tujuan
kurikuler adalah tujuan kurikulum sekolah yang telah diperinci menurut bidang
studi atau mata pelajaran dan juga kelompok mata pelajaran
4. Tujuan
instruksional
Tujuan
instrusional adalah tujuan yang diharapkan di capai oleh anak didik setelah
mempelajari satu pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan diajarkan oleh
guru . Menurut paparan diatas, dapatlah disimpulkan walaupun peran guru hanya
mendesain tujuan pembelajaran, namun tujuan yang sebenarnya ingin di
capai adalah tujuan diatasnya yaitu tujuan kurikuler yang bersumber dari tujuan
institusional dan nasional. Sehingga tujuan pendidikan nasional itu akan dapa
terwujud dalam diri seorang anak jika sebelumnya dia sudah dapat mewujudkan
tujuan yang hirarki nya lebih rendah.
B. MATERI
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah di tentukan. Secara terperinci, jenis jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan konsep fakta, prinsip, proses , nilai keterampilan,
bahkan juga terdapat sejumlah masalah masalah yang ada kaitannya dengan
kehidupan masyarakat. Sumber materi pelajaran merupakan tempat dimana bahan
ajar dapat di peroleh. Dalam mencari sumber materi pelajaran siswa dapat
dilibatkan dalam mencarinya, sesuai dengan prinsip siswa aktif.
Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan
materi pembelajaran seperti :
1. Buku
teks
2. Laporan
hasil penelitian
3. Jurnal
4. Pakar
5. Profesional
6. Buku
kurikulum
7. Penerbitan
berkala seperti harian
8. Internet
9. Berbagai
jenis media audio visual
10. Lingkungan
C. STRATEGI
Strategi
adalah suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Menurut Wina Sanjaya strategi adalah sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Newman dan Logan mengemukakan empat unsur strategi
dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus dicapai
dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya
2. Mempertimbangkan
dan memilih jalan pendekatan utama yang paling efektif untuk mencapai sasaran .
3. Mempertimbangkan
dan menetapkan langkah langkah yang akan di tempuh sejak awal samppai dengan
sasaran.
4. Mempertimbangkan
dan menetapkan tolak ukur dan patokan ukuran untuk mengukur dan menilai tahap
keberhasilan usaha.
Beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan merencanakn strategi
pembelajaran yaitu :
1. Tujan
pembelajaran khusus
2. Keadaan
siswa yang mengikuti proses belajar
3. Sumber
atau fasilitator untuk melaksanakan strategi pembelajaran tersebut
4. Karakteristik
masing masing metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
D. EVALUASI
Evaluasi
adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun
berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Adapun tujuan dan manfaat
evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh
pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah berlansung
2. Membuat
keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran
3. Meninkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Prinsip
prinsip evaluasi dalam proses pembelajran adalah sebagai berikut :
1. Prinsip
berkesinambungan adalah bahwa kegiatan kegiatan evaluasi dilaksanakan secara
terus menerus.
2. Prinsip
menyeluruh adalah dalam melakukan evaluasi haruslah melihat keseluruhan aspek
baik aspek berfikir aspek sikap dan aspek keterampilan yang ada pada masing
masing peserta didik.
3. Prinsip
objektivitas adalah mengevaluasi dengan keadaan sesungguhnya.
BAB III
KONSEP
TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN
Taksonomi
tujan pendidikan dikembangkan oleh Bloom. Taksonomi ini membuat klasifikasi
tujuan pendidikan mirip dengan skema klasifikasi yang digunakan untuk binatang
dan tanaman.
1. Taksonomi
ini terbagi menjadi tiga :
a. Ranah
kognitif
Ranah
kognitif menekankan pada tujuan intelektual seperti pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan berfikir. Bloom membagi taksonomi menjadi domain kognitif menjadi
enam tingkatan :
1) Pengatahuan
( knowledge )
2) Pemahaman
(comprehension )
3) Penerapan
( aplication )
4) Analasis
( analysis )
5) Sintesis
( synthesis )
6) Evaluasi
( evaluation )
b. Ranah
afektif
Ranah
afektif menekankan perasaan dan emosi. Hirarki level ranah afektif adalaha
sebagai berikut ;
1) Penerimaan
( receiving )
2) Partisipasi
( responding )
3) Penentuan
sikap ( valuing )
4) Organisasi
( organization )
5) Pembentukan
pola ( characterization by a value or a value complex )
c. Ranah
psikomotorik
Ranah
psikomotorik menonjolkan pada gerakan gerakan jasmaniah, atau perilaku di
munculakn oleh hasil kerja fungsi manusia. Hirarki level domain psikomotorik
adalah :
1) Persepsi
( perception )
2) Kesiapan
( set )
3) Gerakan
terbimbing ( guide respon )
4) Gerakan
terbiasa ( mechanism )
5) Gerakan
konsep ( cmplex overt response )
6) Gerakan
pola penyesuaian ( adaptation )
7) Kreatifitas
( origination )
2. Komponen
tujuan pembelajaran
Prof Dr.
Atwi Suparman dalam bukunya desain nistruksional mengemukakan empat komponen
yang perlu di perhatikan yaitu :
a. Audience
( peserta didik )
b. Behavior
( tingkah laku )
c. Condition
( kondisi )
d. Degree
atau standar
BAB IV
PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. JENIS
JENIS MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi
fakta, segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran
2. Materi
konsep , segala yang berwujud pengertian pengertian baru yang bisa timbul.
3. Materi
prinsip, berupa hal hal utama, pokok dan memiliki posisi penting
4. Materi
prosedur, meliputi langkah langkah secara sistematis
5. Materi
sikap merupakan hasil belajar aspek afektif
B. PRINSIP
PIRINSIP PENGEMBANGAN MATERI
1. Relevansi
2. Konsistensi
3. Adequacy
4. Aktifitas
5. Motivasi
6. Individualitas
7. Lingkungan
8. Konsentrasi
BAB V
KRITERIA PEMILIHAN MATERI DAN MODEL MODEL
PENGEMBANGANNYA
A. KRITERIA PEMILIHAN MATERI
PEMBELAJARAN
1. Sumber
Materi pembelajaran
Sumber bahan
ajar merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh. Sumber sumber
materi pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Buku
teksBuku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata
pelajaran tidak harus hanya satu jenis,palagi hanya berasal dari satu pengarang
atau penerbit.
b. Laporan
hasil penelitian
Laporan
hasil penelitian diterbitkan oleh lembaga penelitian.
c. Jurnal
Jurnal
jurnal ini berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat para ahli
dibidangnya masing masing yang telah dikaji kebenarannya.
d. Pakar
bidang studi
Pakar bidang
studi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar,
ruang lingkup, kedalaman, urutan dan lain lain.
e. Profesional
Kalangan
profesional adalah orang orang yang bekerja pada bidang tertentu.
f. Buku
kurikulum
Buku
kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena
berdasarkan kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
materi bahan dapat ditemukan.
g. Penerbitan
berkala sperti harian, mingguan, dan bulanan
Pnerbitan
berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan
ajar suatu mata pelajaran.
h. Internet
Internet
kita dapat memperoleh segala macam jenis bahan ajar.
i. Media
audio visual
Seperti tv ,
video , vcd, kaset audio.
j. Lingkungan
Seperti
alam, sosial , seni budaya, teknik , industri, ekonomi.
Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar
seoptimal mungkin membantu peserta didik Dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Masalah masalah yanf timbul berkenaan dengan pemilihan materi
pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan, terhadap materi
pembelajaran dan sumber bahan ajar.
Adapun kriteria yang harus di kembangkan dalam
pemilihan materi pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Kriteria
tujuan pembelajaran
b. Penjabaran
materi pembelajaran
c. Relevan
dengan kebutuhan peserta didik
d. Relevan
dengan kondisi masyarakat
e. Materi
mengandung segi etik
f. Materi
pembelajaran tersusun secara sistematis
g. Materi
bersumber dari referensi yang baku , pribadi guru yang ahli dan
masyarakat.
Dalam
menentukan materi pengajaran PAI, digunakan 16 kriteria , yaitu :
a. Relevansi
maksudnya kesesuaian antara Materi dengan tujuan
b. Essensial
maksudnya materi termasuk materi dasar kemampuan minimal ( DKM ) untuk
satuan pendidikan tertentu
c. Konsep
utuh , pokok bahasan / sub pokok bahasan untuk satuan wakutu tertentu harus
selesai sesuai pada satuan itu
d. Tidak
sarat, maksudnya materi dan alokasi waktu harus sesuai
e. Bukan
pengulangan, maksudnya dalam satu tingkatan satuan pendidikan tidak ada
pengulangan materi.
f. Pengembangan
maksudnya semakin tinggi jenjang satuan pendidikan maka materinya harus
bersifat pengembangan dari materi terdahulu.
g. Bersifat
membimbing, materi bersifat pengembangan sifat
h. Bersifat
mengajar, maksudnya materi bersifat pengembangan pengatahuan
i. Bersifat
melatih, materi bersifat penengambangan keterampilan dan pengamalan ajaran
agama
j. Sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik, materi harus dapat memberikan
motivasi untuk perkembangan kepribadian peserta didik
k. Berkaitan
dengan bidang studi lain
l. Berkaitan
dengan IPTEK
m. Praktis,
bermanfaat dalam kehidupan sehari hari
n. Mengembangan
kepribadian peserta didik
o. Bersifat
melanjutkan pelajaran
p. Menunjang
kekeuatan pembangunan.
B. MODEL KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Model
pembelajaran sabagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belaja untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun beberapa model
pengembangan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Guru
sebagai fasilitator
b. Guru
sebagai sumber tunggal
c. Guru
dan peserta didik sama sama aktif dalam pembelajaran
BAB VI
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER
A. PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan
perencanaan dalam menanamkan nilai nilai sehingga terinternalisasi dalam diri
peserta didik yang mendorong dan terwujud dalam sikap dan perilaku yang baik.
Pendidikan karakter bukan hanya terletak pada materi pembelajaran melainkan
pada aktifitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya. Tujuan pendidikan
karakter secara umum membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriot yang semuanya
dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pancasila.
B. FUNGSI PENDIDIKAN
KARAKTER
1. Fungsi
pengembangan
Secara
khusus didasarkan pada pengembangan potensi peserta didik agar mereka menjadi
pribadi yang berperilaku baik berdasarkan kepada kebijakan umum yang
bersumber pada filosofi kebangsaan didalam pancasila.
2. Fungsi
perbaikan
Diarahkan
untuk memperkuat kiprah pendidikan nasional yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan potensi dan martabat peserta didik.
3. Fungsi
penyaringan
Untuk
menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain.
C. SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER
1. Agama
2. Pancasila
3. Budaya
4. Tujuan
pendidikan nasional
5. Media
BAB VII
PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KARAKTER
A. SEKELUMIT TENTANG KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Kurikilum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional
Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan
UU RI no. 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan pp 19/2005 tentang standar
nasional pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL
serta berpedoman pada panduan disusun oleh BSNP. Selain daripada itu,
penyusunan KTSP juga harus mengiuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum
dan UU 20/2003 dan PP 19/2005
KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1. Berusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam
dan terpadu
3. Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
4. Relevan
dengan kebutuhan hidup
5. Menyeluruh
dan berkesinambungan
6. Belajar
sepanjang hayat
7. Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Adapun
tujuan dari KTSP adalah:
1. Meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
2. Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengambilan keputusan bersama
3. Meningkatkan
potensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas yang akan dicapai
B. PENGEMBANGAN SILABUS
Silabus
merupakan perencanaan pembelajaran dari perangkat standar kompetensi yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan silabus antara lain:
1. Menelaah
SK dasar dan hasdil belajar dengan mempertimbangkan ciri khas satuan
pendidikan, social keagamaan, social budaya dan lingkungan setempat serta usia
perkembangan peserta didik
2. Menetapkan
tujuan pembelajaran
3. Menetapkan
bahan ajar yang dilengkapi dengan uraian atau ruang lingkup masing-masing
4. Mempertimbangkan
bobot bahan ajar dan memantapkan alokasi waktu yang diperlukan
5. Menetapkan
sumber belajar utama yang akan dipergunakan perserta didik untuk mencapai
kemampuan yang ditetapkan
1. Pengertian
silabus
Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indicator penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
2. Prinsip
pengembangan silabus
1. Ilmiah
artinya keseluruhan materi kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dipertangggungjawabkan secara keilmuan
2. Relevan
artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
sesuai dengan perkembangan peserta didik.
3. Sistematis
artinya komponen-kompenen silabus saling berhububngan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
antara komponen silabus
5. Memadai
artinya cakupan komonen silabus cukup menunjang pencapaian KD
6. Actual
dan kontekstual artinya cakuipan komponen silabus memperhatikan perkembangan
IPTEK dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata.
7. Fleksibel
artinya keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik serta dinamika yang terjadi disekolah dan kebutuhan masyarakat.
8. Menyeluruh
artinya komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi.
C. UNIT WAKTU SILABUS
1. Silabus
mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan dimata
pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan ditingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan
silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester. Pertahun, dan
alokasi waktu mata pelaran lain yang sekelompok.
3. Impelementasi
pembelajaran persemester menggunankan penggalan silabus sesuai dengan SK dan KD
untuk meta pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur
kurikulum.
D. PENGEMBANGAN SILABUS
Dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok musywarah guru mata pelajaran (MGMP) pada atau pusat
kegiatan guru (PKG) dan dinas pendidikan. Caranya:
1. Disusun
secara madiri oleh guru apabila yang mampu mengenali karakteristik siswa,
kondisi sekolah dan lingkungan
2. Pihak
sekolah mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengem,bangkan silabus yang akan digunaka oleh sekolh tersebut.
3. Di
SD/MI semua guru kelas menyusun secara bersama. Di SMP/MTS untuk ,mata
pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Bergabung
dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP untuk bersama-ama mengambangkan
siulabus yang akan digunakan oleh sekoplah-sekolah dalam lingkup MGMP setempat.
5. Dinas
pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusuna silabus denga membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing
E. Langkah-langkah
pengembangan silabus
1. Mengisi
kolom identitas
2. Mengkaji
SK dan KD, hal nyang perku diperhatikan:
a. Berurutan
berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b. Keterkaiatan
antara kaitan SK dan KD dalam mata peklajaaran.
c. Keterkaitan
antara SK dan KD antar mata pelajaran
3. Menidentifikasi
materi pembelajaran, pertimbangannya adalah:
a. Potensi
peserta didik
b. Relevansi
dengan karakteristik daerah
c. Tingkat
perkembangan pesrta didik
d. Kebermanfaatan
bagi pesrta didik
e. Struktur
keilmuan
f. Aktualitas,
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi
dengan kebutuahan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h. Alokasi
waktu
4. Mengembangkan
kegiatan pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental ddan fisik melalui interaksi antara pesrta didik, guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnnya dalam pencapaian KD.
Hal yang
harus dioerhatikan
a. Disusun
untuk membantu pendidik dalam melaksanankan PBM secara propesional.
b. Memuat
kegiatan peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.
c. Harus
berurutan sesuai hirarki konsep materi pembelajaran.
d. Minimal
rumusan pernyataan minimal mengandung dua unsur yang mencerminmkan pengelolaan
pengalaman belajar pesrta didik yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
5. Merumuskan
indicator penncapaian kompetensi
Indicator
adalah penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indicator dikembangkan
sesuai dengan karakteriostik peserta didik satuan pendidikan dan potensi daerah
dengan memperhatikan budaya dan karakter bangsa. KKO indicator dimulai dari
tingkatan berfikir mudah ke sukar.
6. Penentuan
jenis penilain
Penilaian
pencapaian KD dilakukann berdasarkan indicator. penilaian dilakuan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, penagamatan
kinerja pengukuran sikap penilaian hasil karya berupakan tugas proyek produk
penggunaan portopolio.
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh menganalisis dan menafsirka
data tentang proses dan hail belajar secara sistematis dan
berkesinambungan
Hal-hal yang
perlu diperhatikan:
a. diarahkan
untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. menggunakan
acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bias dilakukan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran.
c. Sisitem
pembelajarannya berkelanjutan dalam artiansemua indicator ditagih hasilnya
dianalisis untuk mememtukan KD telah dimiliki dan yang belum.
d. Hasil
penilaian di anjalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan
e. Sistem
penlaian disesuaikan dengan pengalaman belajar dalam pembelajaran.
BAB VIII
PRAKTEK MERUMUSKAN
RENCANA PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KARAKTER
A. ARTI PENTINGNYA MENDESAIN
RPP
Pendidikan
adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya
disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh
orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Pada
hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur piker (algoritma) yang spesifik
untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan
inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar peserta
didik (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi).
Rencana
pelaksanan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup
rencana pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang
terdiri atas 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Berdasarkan
PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
“Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.”
Sesuai
dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Menurut
Mulyasa, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen
pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus (Mulyasa: 2006; 183). RPP
merupakan lebih lanjut dari silabus dan merupakan komponen penting dari sebuah
kurikulum, yang pengembangannya harus dilakukan secara professional oleh guru.
Menurut UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 1 dan 2 Implementasi dari tujuan pendidikan
tersebut, salah satunya ditentukan melalui pengembangan kurikulum berdasarkan
standar nasional pendidikan dan berdasarkan prinsip daerah, dan peserta didik.
Mempersiapkan
RPP adalah hal sangat penting dan harus dipenuhi oleh guru sebelum melaksanakan
Proses Belajar Mengajar (PBM). Karena dalam perangkat RPP telah diperjelas
mengenai tujuan instruksional, perencanaan bahan, perencanaan alat, metode, dan
prosedur-prosedur pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, dalam
pelaksanaannya dilapangan masih banyak guru yang tidak melaksanakan prosedur
membuat RPP sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.
B. Fungsi RPP
Adapun
fungsi RPP adalah:
1. Fungsi
Perencanaan
Rencana
pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat memotivasi guru untuk lebih siap dan
percaya diri melakukan kegiatan pembelajaran. Semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh seseorang perlu persiapan atau planning yang akan dijadikan
haluan pada waktu pelaksanan kegiatan. Apapun dan sebesar apapun kegiatan yang
akan dilakukan tentunya akan memerlukan persiapan, begitu pulalah dalam
pembelajaran, persiapan guru harus matang baik persiapan tertulis maupun tidak
tertulis.
2. Fungsi
Pelaksanaan
Rencana
pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematik dan sistematis, utuh
dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan dalam penyesuaian dalam situasi
pembelajaran yang aktual. Dengan demikian, rencana pelaksanan pembelajaran
berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang
direncanakan.
3. Prinsip-prinsip
penyusunan RPP
Dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini:
a. Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik
b. Mendorong
partisipasi aktif peserta didik
c. Mengembangkan
budaya membaca dan menulis
d. Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut
e. Keterkaitan
dan keterpaduan
f. Menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi
4. Komponen-komponen
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Adapun komponen-komponen
RPP adalah:
Mencantumkan
Identitas mata pelajaran, meliputi:
a. Satuan
pendidikan,
b. Kelas,
c. Semester,
d. Program
Studi,
e. Mata
pelajaran atau tema pelajaran,
f. Jumlah
pertemuan.
C. STANDAR KOMPETENSI
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didk
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Dengan kata lain kompetensi dasar
merupakan seperangkat kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta pembelajaran.
Ada beberapa unsur dalam kompetensi dasar (Mulyasa:
2006; 231-232):
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap
D. INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati
dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
E. MATERI AJAR
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran ,
dapatr diacu dari indikator.
Contoh :
Indikator :
peserta didik dapat menyebutkan pengertian azan, mampu menyebutkan pengertian
Iqomah, mampu menjelaskan hukum azan dan iqomah, maka materi pembelajaran
aadalah :
1. Pengertian
adzan
2. Pengertian
Iqomah
3. Hukum
adzan
4. Hukum
Iqomah
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode,
tetapi dapat juga diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Tentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan
untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik selama proses
pembelajaran, mulai dari tahap pendahuluan, penyajian sampai tahap penutup.
Pemilihan metode pembelaaran hendaknya di sesuaikan dengan KD yang ingin di
capai, karena tidak setiap metode pembelajaran sesuai untuk di gunakan dalam
mencapai tujuan KD tertentu.
Karena itu
pada bagian ini dicantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang
diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik.
1. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kentekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2. Metode-metode
yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, Tanya jawab dan
sebagainya.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Urutan tahap
pembelajaran terdiri dari komponen kegiatan pendahulaun, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
Pendahulaun merupakan tahap awal kegiatan yang dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan dan
sikap baru.
Tahap inti merupakan tahapan utama dalam pembelajaraan , didalamnya berisi
uraian, conto, diskusi atau latihan tenatangt materi yang dikaji.pada tahap
inti ini dapat dibagi pada 3 fase yaitu fase eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Sedangkan tahap penutup merupakan tahapan akhir suatu pembelajaran.
Untuk lebih jelas dan rinci dapat diliahat urutan di bawah ini :
1. Pendahuluan
Ada beberapa
alternatif yang bisa dilakukan oleh guru pada kegiatan pendahuluan beserta
karakter yang di harapkan antara lain:
a. Gru
datang tepat waktu (disiplin)
b. Guru
mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta idik ketika memasuki kelas (santun,
peeduli)
c. Berdoa
sebelum membuka pelajaran (religius)
d. Absensi
(disiplin)
e. Mengaitkan
materi yang lalu dengan yang di ajarkan (ingin tahu,cinta ilmu)
f. Menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai (disiplin)
2. Kegiatan
inti
Kegiatan
inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan ini dilakukan
secara sistematis dan sistemik melaui fase eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi juga dengan memuat karakter yang akan dicapai siswa.
a. Fase
eksplorasi : yakni serangkaian kegiatan pembelajaran yang nmemberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan berbagai informasi , pemecahan
masalah, dan inovasi
b. Fase
elaborasi :yakni kegiatan dimana siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan atau
mngemukakan apa yang telah ditemukan pada fase eksplorasi
c. Fase
konfirmasi : yakni serangkaian kegiatan pembelajaran yang memeberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai,diberi penguatan dan diperbaiki
secara terus menerus.
3. Penutup
Penutup merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapst
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian, dan refleksi, umpan
balik, dan tindak lanjut.
BAB IX
PENGAJARAN MIKRO
A. PENGAJARAN MIKRO (MICROTEACHING)
Micro
teaching maksudnya merupakan praktik mengajar yang dilakukan dalam proses
pembelajaran untuk membentuk atau mengembangkan keterampilan mengajar dalam
skala kecil. Maksudnya adalah peserta didiknya cendrung berjumlah 5-6 orang,
waktu mengajarnya 10-15 menit, bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua
indikator yang sederhana, keterampilan mengajar difokuskan beberapa
keterampilan khusus saja.
1. Urgensi
Micro Teaching
a. Sebagai
pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru sebelum menempuh praktek
keguruan, dan dititik beratkan pada latihan keterampilan mengajar.
b. Pendidikan
in service, yaitu bagi guru dalam rangka memberikan penilaian terhadap
penampilan mengajar para guru, terutama bagi guru-guru baru.
2. Penyelenggaraan
Pengajaran Mikro
a. Kita
harus menetapkan: Waktu, tempat, personalia dalam micro teaching, pola micro
yang akan diterapkan, rpp dan prosedurnya, sarana dan prasarana, follow up.
3. Keterampilan-keterampilan
mengajar
a. Keterampilan
membuka pelajaran
b. Bertanya
c. Memberi
penguatan
d. Mengadakan
variasi
e. Menjelaskan
f. Memimpin
diskusi kelompok kecil
g. Mengelola
kelas
h. Mengajar
kelompok kecil dan perorangan
i. Menutup
pelajaran
4. Penjelasan
keterampilan-keterampilan dalam mengajar
a. Keterampilan
membuka pelajaran: yakni kegiatan awal dari proses pembelajaran atau dilakukan
untuk memulai pembelajaran, dan perlu dilakukan secara profesional. Berikut
beberapa cara yang dapat membangkitkan minat dan perhatian murid saat guru
mulai mengajarkan pelajarannya adalah: berita-berita terkini, cerita dan
lukisan, laporan tentang tugas-tugas, persoalan yang diandaikan, pemakaian alat
peraga, dengan apersepsi, umumkan pokok pelajaran secara wajar, nayatakan
sasaran tujuan pelajaran, garis besar harus jelas.
b. Keterampilan
bertanya
Diantara
tujuannya adalah: membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
pokok bahasan, memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan
Mendiagnisis
kesulitan-kesulitan khusus siswa, mengembangkan cara belajar siswa aktif,
memberi kesempatan keapda siswa untuk aktif, mendorong siswa mengemukakannya
dalam bidang diskusi, untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajara.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam bertanya:
1) Pengungkapan
pertanyaan harus jelas.
2) Memberikan
acuan.
3) Pemberian
tuntutan
4) Pemberian
waktu untuk berpikir
5) Penyebaran
atau bertanya secara keseluruhan
c. Keterampilan
memberi penguatan
Penguatan
adalah suatu respon terhadap suatu tingkahlaku dan penampilan siswa, jenis
jenis penguatan: penguatan verbal (kata dan kalimat), non verbal (gerak badan,
mendekati, dsb..)
Tujuannya
menumbuhkan perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru.
Prinsipnya:
hangat antusias, bermakna, respon positif, jelas sasaran, segera, bervarias.
d. Keterampilan
mengadakan variasi
Yakni
penggunaan variasi suara, oemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak
pandang, pergantian posisi guru dalam kelas.
e. Keterampilan
menjelaskan
Prinsipnya
adalah sebagai berikut:
1) Harus
relevan dengan tujuan pembelajaran
2) Sesuai
dengan tingkat kemampuan dan latar belakang peserta didik
3) Harus
bermakna
4) Harus
menarik
f. Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil
Prinsipnya
adalah sebagai berikut:
1) Diskusi
berlangsung secara terbuka
2) Perlu
erencanaan dan persiapan yang baik
3) Pemilihan
topik diskusi yang relevan dengan tujuan pembelajara
g. Keterampilan
mengelola kelas
Prinsipnya
adalah sebagai berikut
1) Kehangatan,
antusias, bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, penanaman displin
2) Perlu
menghindari campur tangan yang berlebihan, ketidaktepatan memulai dan mengakhiri
kegiatan, berkepanjangan (bertele0tele), dan pengulangan penjelasan yang
tidak perlu
h. Keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan
Komponennya
adalaha sebagai berikut:
1) Keterampilan
untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
2) Keterampilan
mengorganisasikan
3) Ketrampilan
membimbing dan memudahkan belajar siswa
4) Keterampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
i. Keterampilan
menutup pembelajaran
Komponennya
adalah sebagai berikut:
1) Meninjau
kembali
2) Mengevaluasi
3) Membuat
simpulan atau ringkasan materi
4) Memberikan
tugas yang signifikan (sesuai, bermakna, dan bermanfaat)